Search Konten In This Blog

Artikel Pagi : Apakah Islam itu Budaya?

 Dunia terhadap  Islam
dan
Islam terhadap Dunia



Mungkin sebagian dari kamu di luaran sana banyak mempertanyakan mengenai Islam, bahkan jujur saja tidak sedikit dari kalangan muslim masih ragu untuk mengakui dirinya sebagai seorang islam.


Muhammad Sebagai Pemimpin.


hal tersebut karena saat ini masih banyak yang berpendapat bahwa  Islam hanyalah sebuah budaya yang lahir dari gagasan pokok pemimpinnya yaitu, Muhammad SAW. sebagai pendiri dan juga pemersatu seluruh warga muslim dunia.

budaya tersebut lahir dari seseorang yang hidup di wilayah gurun pasir  panas, lingkungan keras yang tidak menghormati kaum perempuan pada masa itu.

tapi, jika islam hanya sebuah budaya, dan merupakan hasil pemikiran jenius dari seorang yang dianggap berwatak  keras, mengapa islam menjadi sebuah uni negara dimana tentu saja sebuah negara memiliki landasan hukum yang jelas?

mengapa budaya itu pernah sangat berjaya dan menguasai hampir 80% penduduk dunia termasuk wilayah eropa sebelum akhirnya perpindahan kekuasaan dan terbagi menjadi seperti sekarang?

bagaimana sebuah Ajaran seperti itu bisa diterima oleh hampir seluruh budaya lain di dunia?

artinya HANYA SATU, pandangan tersebut jelas merupakan sebuah KEKELIRUAN.

Tentang Rajam dan Hukum Potong Tangan.


Teror, Sanksi Rajam, Potong tangan dan lain sebagainya, telah membuat sebagian orang berpikir bahwa Islam adalah sebuah agama yang kejam. 

sebagian kecil warga muslim dunia telah mengartikan ajaran Muhammad SAW dan Kitabnya AL-Q UR'AN (inggris: Koran) dengan cara yang salah.

dan hal tersebut berdampak kepada seluruh umat muslim lainnya. pengucilan, Cacian, Kekerasan dialami oleh mereka karena ketakutan besar di kalangan masyarakat non-muslim terhadap ajaran islam.

Jika kita melihat secara Global (Menyeluruh) tidak hanya umat muslim saja yang menjalankan teror menggemparkan seperti itu. Bangsa-bangsa lain seperti Amerika dan Israel, bahkan nyaris seluruh bangsa di dunia PASTI pernah melaksanakan teror demi kepentingan negara dan Kepercayaan mereka. atas dasar perluasan kekuasaan dan ajaran agama, mereka menghalalkan pertumpahan darah.

Islam pertama kali datang untuk menyadarkan dunia tentang pentingnya perdamaian. bahwa sang pencipta ALLAH SWT merupakan Dzat yang MAHA PENGASIH  DAN PENYAYANG. Pada masa pemimpin Islam, Nabi Muhammad SAW. Kebiadaban tradisi Quraisy Arab telah mencapai puncaknya. Islam hadir di tengah-tengah masyarakat keras tersebut untuk mengajarkan mereka membedakan hal yang benar dan salah. walau pada awal perjuangan Nabi Muhammad SAW mengalami banyak kesulitan dan berbagai bentuk penghinaan terhadap dirinya, namun pada akhirnya warga Quraisy bertaubat dan kembali ke arah yang benar.


Bid'ah

mengenai potong tangan dan Hukuman rajam tidak pernah dilayangkan kepada seseorang yang belum terbukti salah dan merupakan hukuman akhir jika pelaku kejahatan memang benar pantas mendapatkannya. artinya, tidak sembarangan dalam melaksanakan hukum rajam dan Potong tangan.

Bahkan pada zaman Kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz, ajaran toleransi dan kasih Islam benar-benar di jalankan. baik dalam hukum ketatanegaraan dan pidana. mengharamkan hukuman mati pada sembarang orang atas dasar yang tidak terbukti benar atau sepele.

tapi lain orang, beda pemikiran, kepercayaan setempat yang membudaya terhadap ajaran Islam melaksanakan hukuman - hukuman tersebut dengan cara dan metode yang berbeda dan sembarang. Opini mereka terhadap Hukum rajam dan Potong tangan telah menjadi sebuah TRADISI ISLAM DI LUAR AJARAN ISLAM MURNI itu sendiri (dalam arti lain disebut sebagai Bid'ah/Menyalah artikan/Melebih-lebihkan), sehingga pandangan Non-muslim terhadap islam menjadi amat sangat buruk.

Peperangan dan Terorisme 

hal yang paling hangat dibicarakan,

Islam itu Teroris ....
Islam  itu Keras/ Suka Darah...
Memangnya Vampir suka darah... ^.^

Teroris berasal dari asal kata Teror yang artinya suatu kondisi takut yang nyata.

Ledakan gedung pencakar langit di Tanah Paman Sam yang dikabarkan berasal dari bom rakitan komunitas Islam menjadi awal penyebaran isu dan paham bahwa islam adalah agama Terorisme.
Mungkin lebih teror daripada pembunuh berdarah dingin dalam serial urban Legend.

Faktanya mengatakan bahwa di tanah Amerika sendiri terorisme dan pembunuhan terbesar dilakukan bukan oleh kelompok islam.

keterangan ini dikutip dari Sumber : Islammedia.id, moroccoworldnews.com. Dalam artikel tersebut menyebutkan,

"Berdasarkan data FBI bahwa sejak tahun 1984, aksi teror yang dilakukan Muslim hanya 6% atau dengan kata lain 94% pelaku teror merupakan non Muslim.  42% dari wilayah Latin, 24% dari kelompok ekstrim kiri, 7% dari ekstrimis Yahudi, 5% dari kelompok Komunis, dan 16% dari kelompok-kelompok lain.
Amerika Serikat menderita sekitar 14.000 pembunuhan di tahun 2013. Sejak ‘9/11’, terorisme Muslim-Amerika telah merenggut 37 jiwa di Amerika Serikat, dari (total) lebih dari 190.000 pembunuhan selama periode ini.
Pelaku Muslim telah menewaskan kurang dari 0,0002 persen orang Amerika sejak 11 September 2001, berdasarkan studi “Terorisme Muslim-Amerika pada tahun 2013” yang dilakukan oleh Universitas Carolina Utara.
Tidak berbeda dengan Amerika, pelaku serangan terorisme Muslim di Eropa hanya berjumlah kurang dari 2% atau 98% pelaku terorisme Eropa adalah non Muslim. Sebagaimana diketahui dalam 5 tahun terakhir Eropa telah mengalami 1000 kali serangan terorisme.
Di sisi lain, menurut Organisasi Penghargaan Nobel, hampir setengah (5) dari 12 Penghargaan Nobel Perdamaian terakhir telah diberikan kepada orang Muslim.
Hubungan antara Islam dan terorisme telah mempromosikan suatu tingkat intoleransi dan fanatisme terhadap umat Islam di seluruh dunia."
dan begitu pula dengan wilayah lain di dunia. 
dampak isu tersebut bagi umat muslim yang lain? tidak perlu ditanya...

Apakah Islam Itu Budaya?

ini adalah tema besar kita pada artikel pembahasan kali ini, kali ini kita cukupkan pendapat luar tentang ajaran - ajaran islam.
sekarang banyak ditemukan berbagai macam tradisi dan ritual dalam islam yang sebenarnya tidak pernah diajarkan oleh nabi Muhammad SAW sendiri, sebagai contoh, perayaan Isra' Mi'raj.

di era 21 saat ini banyak yang menyalah artikan makna dari Isra' Mi'raj. seakan sebuah tradisi yang wajib dirayakan oleh seluruh muslim dunia. pada kenyataannya banyak metode maupun tata cara pelaksanaan Isra' Mi'raj yang sudah merusak nama baik islam sendiri.

sebagai contoh, penyebaran proposal permohonan dana. "Islam Bukan Agama yang mengajarkan meminta-minta" Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengajarkan kaumnya untuk meminta-minta atau mengemis dalam konteks apapun. "Islam Agama Pemberi dan Pengayom" bagaimana mungkin di jaman modern yang harusnya pola pikir umat lebih maju, umat muslim membenarkan hal seperti itu.

itulah yang dikatakan sebagai : "BUDAYA DALAM ISLAM".

An-Nasir Salah Ad-Din Yusuf Ibn Ayub (1138-1193). seorang khalifah dan sultan bangsa Mesir dan Syria. merupakan orang yang pertama kali mendeklarasikan Perayaan Isra' Mi'raj di Dunia. di era kekuasaannya, perayaan Isra' Mi'raj dimaknai dengan gagasan agar umat muslim dunia mengenang kembali peristiwa besar Nabi Muhammad SAW ketika melakukan perjalanan spiritualnya ke Sidhratul Muntaha (Nama Lain: Sidrat Al-Muntaha),dilakukan dengan tekhnis perencanaan dan pelaksanaan yang amat sangat berbeda dengan saat ini.

deklarasi berabad-abad yang lalu telah membudaya dalam islam hingga saat ini, dan seluruh umat islam merasa bahwa hal tersebut merupakan sebuah keharusan untuk dilaksanakan, sehingga menghalalkan berbagai metode untuk memperoleh dana. hal tersebut jelas sekali lagi sebuah kekeliruan yang harus direformasi.

Nabi Muhammad SAW sendiri bersabda bahwa hanya ada dua perayaan untuk Umat Muslim. Idul Fitri dan Idul Adha (inggris: Eid Al-Fitr and Eid Al-Adha) selain daripada itu tidak ada.

banyak budaya budaya lain dalam islam yang tidak akan saya jabarkan satu persatu disini karena akan memakan banyak tempat. singkatnya seperti: Bedug Mesjid, Microfon dan Speaker besar Adzan, Perayaan Rajab, meminta-minta pada saat pembangunan masjid di jalan-jalan besar dan masih banyak lagi, merupakan sebuah Budaya Setempat dan sebagai salah satu dampak dari kemajuan Teknologi yang menyatu dengan Ajaran Murni dalam Agama Islam, sebagian Merubah dan bahkan mengikis ajaran Murni itu sendiri.

Harapannya, setelah membaca artikel ini, pandangan terhadap islam dapat berubah kearah yang positif, juga para pemuda dan seluruh umat muslim dapat kembali merenung dan menjalankan Ajaran Murni Islam dengan sebenar-benarnya dan menyeluruh.

Salam
Penulis

No comments:

Post a Comment

Back to top